Pandemi berlalu seperti biasa. Orang-orang sudah mulai abai dengan pandemi. Aktifitas luar rumah di pertengahan tahun 2021 sudah mulai kembali seperti dulu. Nadin merasa harus punya kegiatan di luar rumah. Mulai lah Nadin mencari apa yang bisa dia kerjakan di luar rumah.
Kebetulan sekolah Nadin mengadakan seleksi untuk diajukan mengikuti lomba seni nasional. Nadin yang suka kerajinan sangat tertarik dengan tawaran itu. Ditambah lagi Nadin butuh sertifikat untuk mendaftar kuliah jurusan fashion design. Sertifikat itu sangat bernilai jika dia berhasil mendapatkannya.
Hari seleksi tiba. Ada tiga peserta yang mengajukan diri pada pembina. Saat sesi wawancara, hanya Nadin yang aktif waktu itu. Peserta lain seperti tidak begitu ambisius. Itu membuat Nadin semakin yakin kalau Nadin bisa. Padahal dia tidak punya pengalaman apapun untuk mengikuti ajang lomba besar seperti ini. Pembina mengharapkan mereka bertiga saling membantu dalam lomba yang diselenggarakan secara online ini.
Pada akhirnya lomba hanya diperuntukan untuk 1 siswi saja. Mereka bertiga berunding dengan lapang dada akhirnya Nadin maju untuk ajang tersebut. Pembina tidak memilih siapapun. Kesepakatan ada di mereka bertiga.
Ayah Nadin sebenarnya tidak mendukung anaknya untuk mengikuti lomba seperti ini. Menurutnya yang seharusnya dilakukan Nadin adalah ajang lomba berbau bahasa sesuai jurusannya. Alat-alat Nadin untuk lomba sempat dibuang. Tapi Nadin harus kuat supaya fokusnya tidak terpecah.
Tekanan mulai datang. Lomba ini tidak dibebankan hanya untuk peserta. Bersyukur sekali banyak yang membantu Nadin di lomba ini. Tapi setiap kegiatan pasti punya kendala. Kendala komunikasi contohnya yang membuat lomba ini sedikit kacau.
Keputusan bersama untuk lomba ini Nadin akan membuat kerajinan dari bahan bekas. Sudah ditentukan bagaimana dan apa yang harus dilakukan Nadin di tempat pembuatan video. Tetapi perubahan konsep selalu terjadi. Nadin yang tidak biasa menghadapi hal seperti ini tentu jadi kewalahan. Banyak perdebatan. Tetapi semua selesai pada akhirnya.
Lomba berlalu. Hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Nadin tidak bisa sepenuhnya menyalahkan diri sendiri. Yang terpenting adalah pengalaman. Meskipun tidak mendapat sertifikat berharga, pengalaman juga sangat berharga.
Berkat perlombaan itu, mental Nadin berangsur membaik. Sangat baik malah. Kesibukan di luar rumah yang sangat dinantikan Nadin akhirnya terwujud. Apalagi kegiatan ini sangat menggambarkan keahlian dan hobinya. Nadin sangat bersyukur dan berterima kasih.
weeeeeeπππππ
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusCieeee
BalasHapusTetaplah bersyukur udin kamu pasti iso
BalasHapusmantap Nadin
BalasHapusKeren pol π
BalasHapusBagus, semangat!
BalasHapus1 pengalaman gagal tidak membuat kemampuanmu hilang ππ»
BalasHapusGpp, kekalahan adalah kemenangan yang tertunda, semangat!
BalasHapusSipp nadine.. semangat ya ππͺ
BalasHapustop markotop nadin....s3mangat yaaa
BalasHapuscocokpoll si jd seniman
BalasHapusTenaaanngg, mati satu tumbuh seribu din
BalasHapus